about Juli 2017 | Sosial Media News

Selasa, 18 Juli 2017

Partai Syariah 212 BUKAN dari GNPF MUI


Pengacara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI menegaskan bahwa Partai Syariah 212 yang dideklarasikan sejumlah orang di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Senin (17/7/2017), tidak mendapat restu dan bukan bagian dari tujuan mereka.

Karenanya, Pengacara GNPF MUI Kapitra Ampera menyayangkan deklarasi partai tersebut yang mencatut angka ”212”. Ia juga menyayangkan para deklarator mengklaim sebagai ”alumni aksi 212”.

”Partai itu bukan dari barisan kami. Kami sebelumnya sama sekali tak pernah tau ada pertemuan untuk deklarasi itu. Deklarator partai itu juga bukan pengurus GNPF MUI. Tak ada satu pun pengurus GNPF yang menjadi panitia deklarasinya,” tegas Kapitra Ampera seperti dilansir Suara.com, Senin (17/7/2017).

Ia mengatakan, ”212” kekinian menjadi semacam merek yang laku di pasaran. Karenanya, banyak pihak yang mencatut nama tersebut untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.

Kapitra mengakui, nama ”212” yang merujuk salah satu serial aksi Bela Islam seringkali dipakai oleh pihak-pihak lain untuk kepentingan ekonomis maupun politis.

GNPF, kata dia, tak bisa membendung orang-orang yang mengklaim sebagai ”alumni aksi 212” dan menggunakan nama itu bukan untuk kepentingan umat.

”Karenanya, kami sangat menyayangkan banyak yang menggunakan nama ’212’ untuk kepentingannya sendiri. Sebab, hal itu justru mendistorsi (merusak) nama baik GNPF sebagai inisiator aksi 212 dan mendistori platform aksi itu sendiri,” tuturnya.

”Setelah kami pelajari, baru akan ditentukan apa langkah selanjutnya. Tapi yang pasti, penggunaan ’212’ untuk kepentingan politik justru bisa mendistorsi tujuan baik aksi 212. Apalagi kami tidak mengetahui perihal deklarasi partai itu,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan di berbagai media nasional, sekelompok politikus yang mengatasnamakan alumni aksi 212 mendeklarasikan pendirian Partai Syariah 212 dimana Ketua penggagas partai tersebut adalah seorang perempuan bernama Siti Asma Ratu Agung.


Banyak dari para Alumni 212 sendiri tidak menyetujui adanya deklarasi Partai Syariah 212 tersebut. Seperti yang bisa dibaca di lini masa dan sosial media seperti facebook dan twitter.

Semoga dengan penegasan yang disampaikan oleh GNPF MUI melalui pengacaranya, Kapitra Ampera, tidak membuat barisan umat Islam terbecah belah.

Romeltea Media
Sosial Media News Updated at:

Sabtu, 15 Juli 2017

Menghilangkan Bau Kaki

Menghilangkan Bau Kaki

oleh : dr. Dewi Inong Irana, SpKK, FINSDV
(Sumber : Majalah Ummi No. 07/XXIX/Juli 2017)

Bau pada kaki biasanya disebabkan oleh bakteri yang ada di kuku kaki. Kaki juga memiliki kelenjar keringat yang pada beberapa orang mengandung bakteri yang menyebabkan bau tak sedap. Cantengan yang pernah dialami juga sangat mungkin menjadi penyebab bau kaki tak sedap. Mungkin setelah diobati masih ada sisa koloni bakteri pada daerah cantengan, sehingga menimbulkan bau. Apalagi jika dalam keadaan lembab, bakteri akan semakin berkemang biak dan bau tak sedap akan semakin tajam. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghilangkan bau tak sedap adalah:

1. Pakai sepatu yang terbuka atau sepatu sandal. Jika pekerjaan menuntut pakai sepatu tertutup pakailah sepatu berbahan kain seperti sepatu sneaker. Hindari sepatu dari kulit asli, karena kulit asli biasanya kedap dari udara sekitar atau lebih baik pilih yang kulit imitasi. Tapi tetap lebih baik yang sepatu bahan kain.

2. Pakai kaos kaki antibakteri yang sekarang sudah banyak dijual. Jika kaos kaki basah atau lembab, segera ganti dengan kaos kaki yang kering.

3. Keringkan kaki setelah berwudhu atau mandi, sebelum memakai kaos kaki dan sepatu. Jika ada, gunakan hairdryer kecil hingga kaki benar-benar kering atau bisa juga dikeringkan dengan handuk, kemudian diangin-anginkan.

4. Biarkan kaki dalam keadaan telanjang jika ada kesempatan untuk itu. Misalnya saat bekerja di kantor dan tidak ada agenda resmi yang mengharuskan berpakaian normal. Gunakan sandal jepit, tanpa kaos kaki. Sebab, bakteri tidak akan berkembang biak jika ia mendapatkan aliran udara.

5. Untuk mencegah bau datang lagi, gunakan deodoran antibau kaki, yang bisa diperoleh di apotek-apotek besar di jakarta. Menghilangkan bau juga bisa dengan tawas yang direndam di dalam air, kemudian airnya diusapkan ke kaki. Jangan lupa mengeringkan kaki setelahnya. Menghilangkan bau bisa juga dengan bedak yang mengandung asam salisilat.

6. Jika usaha-usaha tersebut belum mampu menghilangkan bau kaki konsultasikan ke dokter.

Semoga info ini bermanfaat..

Romeltea Media
Sosial Media News Updated at:

 
back to top